BACA DULU:
Hai teman-teman pembaca blogger saya. Saya sedang mengikuti lomba menulis yang diadakan oleh www.sejutaekspresi.com. Penentuan pemenang akan ditentukan oleh sistem vote. Jadi mohon kepada pembaca blogger saya untuk berkenan untuk memberikan vote kepada tulisan saya. Caranya mudah. Untuk memberi vote, anda cukup:
1. masuk ke alamat web http://www.sejutaekspresi.com/tulisan/ibu-juara-satu/
2. silakan vote tulisan saya dengan mengklik tanda like, komen, maupun share
3. Diharapkan untuk lebih men-share, karena nilai share paling tinggi hehe
4. jika anda disuruh login, silakan login dengan akun facebook anda
Saya sangat berharap kerja sama dari Anda. Simbiosis mutualisme gitu.
Anda boleh menggunakan blog sayasebagai referensi tugas (bahkan boleh
copas hehe), dan sebagai gantinya, tolong vote tulisan saya itu
huhuhu... Lomba ini ditutup tanggal 28 februari 2015. Jadi penulis mohon bantuan anda semuanya :* terimakasih banyak
Nama Anggota Kelompok:
1. Kristantina Wahyu Prasiwi
2. Reditta Sisiliyani
3. Nur Istriasih
4. Wimala Nisitasari
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
A.
EKOSISTEM dan PERAN MANUSIA
1.
Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini
menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun
ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan
omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
a.
Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan
kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai
berikut.
1) Suhu
Suhu berpengaruh
terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk
hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu
tertentu.
2) Sinar
matahari
Sinar matahari
mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar
matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai
produsen untuk berfotosintesis.
3) Air
Air berpengaruh
terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme.
Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran
biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup
lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi
unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut
dan pelapuk.
4) Tanah
Tanah merupakan
tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme
yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting
bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
5)
Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut,
karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang
berbeda.
6) Angin
Angin selain
berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji
tumbuhan tertentu.
7) Garis
lintang
Garis lintang yang
berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara
tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada
organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
2.
Interaksi antar komponen
Interaksi antar komponen ekologi dapat merupakan interaksi antar organisme,
antar populasi, dan antar komunitas.
a.
Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain
jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari
populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi
antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang
erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
1)
Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama
yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak,
disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
2)
Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini
sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator
juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan
mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
3)
Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah
satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari
hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.
4)
Komensalisme
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies
dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies
diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon
yang ditumpanginya.
5)
Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang
saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteriRhizobium yang hidup
pada bintil
2.
Peran Manusia
Di bumi ini jumlah ekosistem yang belum dipengaruhi manusia, baik secara
langsung maupun tidak langsung, hanya tinggal sedikit saja; malahan cukup
banyak ekosistem yang merupakan ciptaan manusia. Manusia memang mahluk paling
penting dalam biosfer. manusia menjadi sangat penting, karena mempunyai
perbedaan dari mahluk lain. Perbedaan itu dapat dilihat dari segi ekologik.
a.
Manusia Sebagai Organisme yang Dominan Secara Ekologik
Manusia penting karena mereka merupakan mahluk hidup yang dominan secara
ekologik. Maksudnya, organisme dikatakan dominan secara ekologik jika:
1) Manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan jika dibandingkan dengan
mahluk lain dalam suatu ekosistem, dan
2) Manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap
lingkungan tempat hidupnya, atau terhadap organisme yang lain.
Manusia merupakan mahluk dominan secara ekologik karena sifat-sifat anatomi
serta mentalnya, sifat-sifat itulah yang menyebabkan manusia dapat
berkompetensi dan berhasil dengan baik mendapatkan apa yang dibutuhkannya.
Dengan demikian ia dapat memberi pengaruh besar terhadap lingkungannya beserta
organisme lainnya dalam ekosistem. Manusia merupakan satu jenis, mamalia yang
dapat berkembang baik dengan sesama jenis, mempunyai sifat anatomi dan
fisiologi yang hampir sama dengan hewan terutama primata seperti simpanse.
Namun, ada sifat-sifat penting yang membedakannya dengan primata lainnnya.
Dengan demikia, manusia dapat lebih mampu memegang sesuatu. Manusia, selalu
bersifat herbivora, juag bersifat karnivora dan predator. Otak besar manusia
jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Otak bagian depan yang merupakan
pusat pikiran lenih besar dan kompleks jika dibandingkan dengan primata
lainnya.
b.
Manusia Sebagai Mahluk Pembuat Alat
Jika dibandingkan dengan hewan besar lainnya, manusia tidak dapat bergerak
cepat, panca indra pencium, dan pendengar kurang berkembang, kulit perlindungan
tidak ada, anak-anaknya sangat lama tergantung pada pemeliharaan induk.
Kekurangan itu diatasinya dengan sifat, penglihatan, tiga dimensi, kemampuan
penalaran yang besar, dan kemampuan membuat alat, seperti ranting kayu yang
dipatah-patahkan. Hanya manusia yang dapat membuat dan menggunakan alat.
Kemampuan dapat membuat alat erat hubungannya dengan sikap tegak manusia yang
memungkinkan ia dapat bebas menggunakan tangannya. Disamping itu, kemampuan itu
erat pula hubungannya dengan kemampuan penalaran berkat otaknya yang lebih
tinggi. Jadi, dapat dikatakan bahwa manusia menjadi dominan dalam ekosistem
berkat kemampuannya membuat dan menggunakan alat.
c.
Manusia Sebagai Mahluk Perampok
Perkembangan dominasi manusia sejalan dengan perkembangan alat-alat yang
digunakannya. Manusia dikenal sebagai mahluk mengeksploitasi ekosistem yang
paling hebat. Ia dapat memanfaatkan baik ekosistem darat maupun ekosistem air.
Hal ini terjadi karena sifatnya yang omnivora dan kebutuhannya yang beraneka
ragam. Sejak semula manusia mengeksploitasi ekosistem tidak hanya untuk makanan
tetapi juga untuk keperluan lain seperti pakaian dan rumah. Sejak itu kebutuhan
akan bahan organik untuk obat-obatan, papan, serat, dan lain-lain meningkat.
Sebagai salah satu mata rantai dari jaringan-jaringan, manusia dapat
memusnahkan organisme lain yang berkompetisi dengannya dalam memperoleh makanan
atau kebutuhan lain. Dalam sistem pertanian misalnya, manusia berusaha
menghilangkan atau mengurangkan jumlah mata rantai dalam jaring-jaring makanan
dari tanaman makanannya serta tanaman makanan ternaknya.
Manusia juga mengeksploitasi ekosistem untuk keperluan yang tidak konsumtif,
misalnya untuk kepercayaannya seperti hewan korban, hewan untuk olahraga, untuk
piaraan di rumah, untuk prestise sosial. Manusia juga menjadikan
tumbuh-tumbuhan untuk estetika, seperti bunga-bunga dan hiasan.
d.
Manusia Sebagai Penyebab Evolusi
Perkembangan pengetahuan dan keterampilan teknis mengakibatkan manusia muncul
sebagai mahluk hidup dominan secara ekologik. Selain itu, ia merupakan penyebab
utama dalam proses evolusi organik. Evolusi alamiah berlangsung sangat lambat,
tetapi perusakan alam oleh manusia baik yang tidak sengaja maupun disengaja
telah mempercapat evolusi organik. Akibatnya, ada jenis-jenis organisme yang
jumlahnya sudah sangat berkurang sampai batas sukar untuk dipulihkan kembali,
bahkan ada yang telah punah, di samping itu, ada jenis-jenis yang justru meningkat
jumlahnya, ada jenis yang varietasnya bertambah. Semuanya itu disebabkan oleh
invertensi manusia. Cara manusia mempercepat evolusi organik adalah
pembudidayaan hewan dan tumbuhan, penciptaan habitat baru serta penyebaran
hewan dan tumbuh-tumbuhan.
e.
Manusia Sebagai Mahluk pengotor
Manusia merupakan satu-satunya mahluk yang mengotori lingkungannya. Hewan
membuang kororan berupa feces yang dapat diuraikan untuk di daur
ulang karena terdiri dari zat organik. Selain feces manusia juga membuang
kotoran organik yang penguraiannya lambat sekali, kotoran bahan sintetik dan
juga racun. Semua ini akan mencemari lingkungan. Sumber kotoran yang dibuang
manusia berasla dari rumah, perkebunan, tempat kerja, transportasi, dan
kegiatan rekreasi. Bahan-bahan pencemaran ini dapat berupa bahan padat, gas,
dan cair.
Bahan buangan berbentuk padat ada yang dapat dihancurkan secara biologik,
seperti makanan sisa; ada yang tidak dapat dihancurkan secara biologik,
seperti: kertas, besi, gelas, dan plastik.
Bahan buangan berbentuk gas merupakan pulotan yang paling banyak dihasilkan
sebagai kotoran dari kawasan industri, misalnya senyawa-senyawa karbon (CO,CO2,
hidrokarbon), belerang dioksida. Sumbernya ialah pembakaran sampah rumah
tangga, industri besi dan baja industri mobil. Saat ini yang paling banyak
menghasilkan polutan berupa gas adalah mobil dan industri kimia polutan cara
pertama dihasilkan oleh rumah tangga.
Untuk mempertahankan hidup yang diinginkannya, manusia memanfaatkan alam dengan
mengambil kekayaan alam. Jika keinginan mengambil kekayaan itu tidak diikuti
dengan keinginan memelihara, terjadilah pemanfaatan yang berlebihan. Hal ini
menyebabkan tekanan-tekanan kerusakan, seperti terbentuknya tanah-tanah kritis,
erosi dan banjir.
Kegiatan manusialah yang menyebakan lalan, hutan, dan rawa yang tadinya
mempunyai keselarasan alamiah (setelah menjadi pemukiman manusia) menjadi
sangat berubah. Pemeliharaan keseimbangan dan keselarasan di tempat itu
dimungkinkan dengan subsidi materi dan energi serta kesadaran kemampuan dan
keamanan seluruh masyarakat di tempat itu.
B.
PRINSIP-PRINSIP EKOLOGI
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai
komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara
lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik
adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.
Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk
hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan
merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Faktor biotik adalah faktor
hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan.
Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai
konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik juga
meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan- tingkatan organisme makhluk hidup
tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi
membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci,
tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut.
1.
Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing,
sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam
mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang
kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri
terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah
tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap,
kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti
membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur
dan tingkah laku demikian disebut adaptasi. Ada bermacam-macam adaptasi
makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi
fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
a.
Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan
hidupnya.
Contoh adaptasi
morfologi, antara lain sebagai berikut.
1)
Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi
taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan
ujung pemotong
yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
2)
Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah
dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang
merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak
bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari
sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan
jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
3)
Paruh
Elang memiliki
paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi
paruh untuk mencengkeram korbannya.
4)
Daun
Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar,
memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga
dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki
tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini
memperoleh unsur yang diperlukan.
5)
Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang
terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk
bernapas.
b. Adaptasi
fsiologi
Adaptasi fisiologi
merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya.
Contohnya adalah sebagai berikut.
1)
Kelenjar bau
Musang dapat
mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang
dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
2)
Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila
musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak
dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
3)
Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan
warnaini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa
suhu serta keadaan sekitarnya.
3.
Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku.
Contohnya sebagai berikut :
a.
Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan
berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering
berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b.
Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat
yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem
dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang
Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem
jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan
dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air
tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya
ke laut.
2.
Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu
disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada
tahun 1989 berjumlah 2552 batang. Ukuran populasi berubah sepanjang
waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi.
Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah
dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya,
dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa
selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon.
Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon
yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi : 700 - 500 = 200
batang 1990-1980 10 tahun = 20 batang/tahun
Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata
berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat
bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari
alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit,
sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya
populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak
dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain :
kepadatan( densitas), laju kelahiran(natalitas), laju kematian( morta litas),
potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas
danmortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini
khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia.Imigrasi
adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa
didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi
sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.
Emigrasi adalah
peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme sehingga
populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan
jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah
populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan
tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila
ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana
alam, dan wabah hama.
3.
Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu
dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan
individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari
komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman
interaksinya.
C.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN
HIDUP
Manusia dengan lingkungan hidup saling berhubungan. Menurut Prof. Drs. H.R.
Bintarto lingkungan adalah sesuatu disekitar kita, baik berupa benda maupun
nonbenda yang dapat memaengatuhi dan dipengaruhi oleh sikap dan tindakan kita.
Unsur – unsur linmgkungan hidup dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.
Unsur Hayati
Lingkungan hidup yang terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan, dan jasa renik (mikrooragnisme).
2.
Unsur Sosial Budaya
Lingkungan sosial dan budaya yang dibuat oleh manusia, merupakan system
nilai, gagasan, dan keyakinan dalam prilaku sebagai makhluk sosial.
3.
Unsur Fisik
Lingkungan hidup yang terdiri atas benda-benda tidak hidup. Seperti tanah,
air, udara, sinar matahari, iklim, awan, batu batuan, dan curah hujan.Hubungan
manusia dengan lingkunga hidupnya sangat erat. Berinteraksi dengan
lingkungannya keduanya saling menunjang keberlangsungan satu sama lain. Conoth
keberlangsungan antara manusia dan lingkungan hidup sebagai berikut ;
a. Manusia sangat bergantung pada udara unutk bernapas,
juga air dan makanan untuk proses kehidupan.
b. Makhluk hidup bergantung pada tumbuhan karena hanya
tumbuhanlah yangmembuat makanannya sendiri.
c. Tumbuahan memerlukan benda-benda mati seperti air,
sinar matahari, dan karbondioksida untuk membuat makanan dengan
berfotosintesis.
4.
Manusia dan hewan juda seling berhubungan. Manusia membutuhkan hasil dari
hewan berupa telur, daging, dan susu untuk dikomsumsi. Sedangkan bulu –
bulu domba, kulit binatang untuk dijual.
D. UPAYA UNTUK
MEMPERTAHANKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN dan MENCEGAH PENCEMARAN
Lingkungan hidup merupakan sumber daya alam atau kekayaan alam yang sangat
dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang jumlahnya sangat
terbatas. Manusia selalu berupaya untuk mengeksploitasi kekayaan alam secara
optimal dengan menggunakan alat sederhana atau peralatan modern. Jika
pengambilan sumber daya alam secara berlebihan maka bisa menimbulkan terjadinya
kelangkaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup kita
sehari-hari.
Apabila sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui habis begitu saja,
maka manusia harus menunggu selama jutaan tahun lamanya untuk mendapatkannya
kembali,sehingga manusia baru bisa menikmatinya kembali setelah menunggu begitu
lama.
Oleh sebab itu sudah menjadi tanggung jawab manusia untuk menjaga dan merawat
lingkungan alam kita ini dengan sebaik mungkin agar sumber daya alam yang ada
di muka bumi ini tidak akan habis. Seharusnya setiap manusia mempunyai
kesadaran akan dirinya masing-masing untuk menjaga,memelihara,serta merawat
sumber daya alam dengan baik. Dan usaha untuk melestarikan sumber daya
alam harus seimbang antara pemerintah dengan masyarakat luas, agar sumber daya
alam ini bisa tetap terjaga dengan baik antara lain :
1.
Upaya pemerintah untuk melestarikan lingkungan hidup
Pemerintah berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya untuk menjaga,merawat, serta melestarikan lingkungan hidup. Dan
upaya ini dilakukan pemerintah melalui penyuluhan,bimbingan,pendidikan, dan
penelitian tentang lingkungan hidup.
Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk melestarikan lingkungan hidup
adalah mengajak seluruh rakyat indonesi untuk mencegah berbagai macam
pencemaran dan mempertahankan pelestarian hutan. Bentuk upaya pemerintah untuk
melestarikan lingkungan hidup adalah memotivasi prakarsa dan keterlibatan
masyarakat agar lebih berperan aktif dalam upaya meningkatkan lingkungan hidup.
2.
Usaha pelestarian lingkungan hidup bersama pemerintah dan masyarakat
Upaya pemerintah Indonesia untuk melestarikan lingkungan hidup mendapatkan
dukungan dan tanggapan dari masyarakat luas dengan melakukan upaya-upaya
pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup sebagai berikut :
a.
pelestarian tanah
b.
pelestarian air sungai dan danau.
3.
Pelestarian udara
Udara atau lapisan atmosfer dibumi merupakan benda gas yang sanagt
bermanfaat dalam melindungi bumi dari benda-benda yang ada di luar angkasa dan
udara juga bermanfaat ubtuk bernapas,pengaturan iklim dan cuaca, sistem
penerbangan,pelayaran, serta pembuahan pada tanaman.
Upaya untuk melestarikan udara adalah :
a.
Mengembangkan penghijauan
b.
Mencegah kebakaran hutan dan sistem ladang yang dapat menimbulkan kabut asap
c.
Mewajibkan cerobong asap yang tinggi dengan filter penyaringan di setiap pabrik
d. Menghentikan pengoperasian kendaraan bermotor dengan
system buangan gas/asap yang ambang batas
4.
Pelestarian Hutan
Hutan tropis secara internasional sering disebut sebagai paru-paru
dunia, karena sifatnya yang menyerap panas dan memproduksi oksigen yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Upaya
melestarikan hutan :
a.
melakukan reboisasi
b.
mempertahankan hutan lindung dan suaka marga satwa
c.
menebang hutan dan menanamnya kembali
5.
Pelestarian laut dan pantai
Indonesia merupakan negara kepulauan yang di kelilingi oleh selat dan
lautan serta memiliki garis pantai terpanjang didunia. Upaya untuk melestarikan
laut dan pantai:
a.
mencegah tumpahnya minyak mentah yang dapat mematikan makhluk hidup di laut
b.
melarang pembuangan limbah ke laut
c.
membudidayakan tanaman bakau ditepi pantai
d.
melarang bahan peledak dalam penangkapan ikan
6.
Pelestarian flora dan fauna
Tumbuh-tumbuhan di Indonesia sangat beraneka ragam jenisnya dan memiliki ciri
khas sebagai tumbuh-tumbuhan dan hewan tropis yang belum tentu di miliki oleh
negara lain. Upaya untuk melestarikan flora dan fauna adalah :
a.
mempertahankan cagar alam untuk melindungi berbagai jenis tanaman langka
b. mempertahankan suaka marga satwa untuk melindungi
berbagai macam jenis hewan langka
c.
membudayakan sikap menyayangi hewan dan tanaman langka kepada masyarakat
d.
melarang pemburuan satwa langka yang dilindungi oleh undang-undang dan
memberikan sanksi pidana kepada pemburu yang melanggar.
1 komentar:
Menarik. thaks
Posting Komentar